Tampilan Chand Baori sama sekali tak terlihat seperti sumur. Dengan struktur persegi sempurna dan 13 undakan, sepanjang dinding memiliki tangga ganda yang membentuk segitiga. Sebanyak 3.500 tangga diatur dalam sebuah simetri menuju dasar sumur sedalam 20 meter.
Sumur kuno itu dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 oleh Raja Chanda dari Dinasti Nikumbha. Sumber air dimanfaatkan oleh penduduk sekitar selama berabad-abad sebelum ada penyaluran air modern. Meski tak lagi digunakan, yang mengesankan, bangunan berusia lebih dari 1.000 tahun tersebut masih kokoh. Sumur berdampingan dengan sebuah kuil yang menjadi lokasi lain penjelajahan turis.
Dinding sumur, yang disebut bawdi atau baori, memiliki undakan tangga yang dibangun, menurut warga, untuk memungkinkan lebih banyak orang yang bisa mencapai dasar demi mendapat air.
Kendati begitu, tak ada yang tahu pasti alasan dibalik bentuk geometris rumitnya. Sebagian orang percaya bentuk tersebut digunakan sebagai situs pemanenan air, karena wilayah ini dikenal sebagai tempat kering. Mulut sumur yang besar digunakan sebagai penampung air hujan.
Selain sebagai sumber mata air, Chand Baori juga tempat berkumpul warga untuk mendinginkan diri selama musing panas. Suhu di bagian bawah sumur 5-6 derajat lebih dingin daripada bagian atasnya.
Di salah satu sisi yang memiliki paviliun, pengunjung bisa menyaksikan patung-patung dengan berbagai ukiran. Di sini juga ada ruang khusus yang diperuntukkan bagi Raja dan Ratu untuk menyaksikan pertunjukan seni.
Sumur ini kini dikelola oleh Survei Arkeologi India.
Sumber: http://us.life.viva.co.id/news/read/440486-sumur-kuno-terbesar-di-dunia--berumur-1-000-tahun
0 komentar:
Posting Komentar